PBB telah lama berkomitmen untuk mempromosikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang mengatasi tantangan global seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, dan perubahan iklim. Pada tahun 2000, Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) didirikan sebagai serangkaian delapan tujuan yang akan dicapai pada tahun 2015. Sementara kemajuan dibuat di banyak daerah, masih ada kesenjangan dan tantangan yang signifikan.
Menanggapi kekurangan MDG, PBB mengadopsi Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2015, yang termasuk serangkaian tujuan baru yang disebut Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). 17 tujuan ini bertujuan untuk mengatasi berbagai masalah, termasuk keberlanjutan lingkungan, kesetaraan gender, dan perdamaian dan keadilan.
Namun, ketika dunia terus menghadapi tantangan yang kompleks dan saling berhubungan, ada pengakuan yang berkembang bahwa SDG mungkin tidak cukup jauh dalam menangani kebutuhan mendesak orang -orang dan planet ini. Menanggapi hal ini, sekelompok ahli dan pembuat kebijakan telah mengusulkan standar baru untuk tujuan pembangunan berkelanjutan yang disebut MDG99.
MDG99 dibangun di atas dasar SDG tetapi mengambil pendekatan yang lebih holistik dan terintegrasi untuk pembangunan berkelanjutan. Ia mengakui bahwa tantangan yang dihadapi dunia saat ini saling berhubungan dan membutuhkan solusi komprehensif yang membahas masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan secara bersamaan.
Salah satu fitur utama MDG99 adalah penekanannya pada inklusivitas dan ekuitas. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang tertinggal dalam mengejar pembangunan berkelanjutan, dan bahwa semua orang memiliki akses yang sama ke peluang dan sumber daya. Ini termasuk kelompok yang terpinggirkan seperti wanita, masyarakat adat, dan penyandang disabilitas.
Aspek penting lainnya dari MDG99 adalah fokusnya pada batas -batas planet. Tujuannya mengakui bahwa aktivitas manusia memberikan tekanan besar pada ekosistem bumi, dan bahwa kita harus hidup sesuai kemampuan kita untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan generasi mendatang. Ini berarti mengadopsi praktik berkelanjutan di bidang -bidang seperti energi, produksi pangan, dan pengelolaan limbah.
MDG99 juga memberikan penekanan kuat pada kemitraan dan kolaborasi. Ia mengakui bahwa tidak ada satu -satunya negara atau organisasi yang dapat mengatasi tantangan global yang kita hadapi sendirian, dan bahwa kita harus bekerja sama dalam semangat solidaritas dan kerja sama. Ini termasuk memalsukan kemitraan antara pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lainnya.
Secara keseluruhan, MDG99 merupakan visi yang berani dan ambisius untuk pembangunan berkelanjutan di abad ke -21. Ini menantang kita untuk berpikir di luar status quo dan merangkul cara berpikir dan bertindak baru untuk menciptakan dunia yang lebih adil, adil, dan berkelanjutan untuk semua. Ketika kita bekerja menuju implementasi MDG99, mari kita ingat bahwa masa depan planet kita dan kesejahteraan kolektif kita bergantung pada kemampuan kita untuk bersatu dan mengambil tindakan tegas.